Hue : Kota Sejarah, Festival Internasional, dan Gadis-gadis Cantik

Hari itu masih pagi ketika saya sampai di Hue. Setelah turun dari kereta, yang pertama kali saya lakukan adalah menghubungi Thy, rekan yang baru saja saya kenal melalui Couchsurfing beberapa hari yang lalu, dia bersedia mengajak saya berkeliling kota Hue dan hunting makanan lokal yang recommended. Meski baru kenal via socmed, Thy adalah teman yang sangat baik, dia berkali-kali nanya mau ke mana, mau wisata apa, atau kamu suka makanan apa, bahkan karena info dari dia juga saya baru tahu kalau tepat pada hari itu(hari di mana saya berencana untuk explore Hue)  akan ada Opening Festival berskala Internasional di Hue, alhasil saya mesti mikir keras mengubah itinerary saya yang sungguh sangat tight. Tadinya rencana saya hanya akan menghabiskan waktu di Hue sehari saja, tiba dari Hanoi di pagi hari dan berangkat menuju Hoi An sore harinya. Tapi ya namanya juga backpacker kan, saya mesti fleksibel dong, kapan lagi juga bisa menyaksikan festival 2 tahunan yang konon katanya menampilkan beragam kebudayaan dan atraksi lokal dan mancanegara ini.

DCIM101GOPROG0988047.

Bersama Thy di depan gerbang Citadel

Singkat cerita, saya kemudian bertemu Thy, dia mengajak saya berkeliling kota Hue naik motor maticnya. Awalnya saya nurut aja dibonceng, tapi setelah beberapa lama saya berhasil meyakinkan dia supaya saya aja yang bawa motor, kan tengsin ya dibonceng cewek :p. Kota Hue sendiri menurut saya adalah kota yang cukup menyenangkan, jalan-jalannya cukup ramai meski tidak sesemrawut di Hanoi maupun Saigon. Banyak hiasan-hiasan dan dekorasi menggantung di jalan raya, di beberapa tempat ada venuevenue yang memang sepertinya dikonsentrasikan untuk menampung berbagai acara festival selama beberapa hari ke depan, pokoknya first impression saya waktu itu “Gile… Kota ini Happening banget dah…!!

Thy mengajak saya mengunjungi beberapa tempat penting di Hue siang hari itu, diantaranya Citadel dan Thien Mu Pagoda. Citadel adalah bukti betapa digdayanya kekaisaran Dinasti Nguyen pada masanya saat itu. Meskipun sebagian besar bangunan telah hancur karena peperangan, kompleks bangunan seluas kurang lebih 2 km persegi ini di mata saya nampak begitu menawan. Menelusuri tembok-tembok batu, masuk ke ruangan-ruangan yang menyimpan benda-benda bekas kerajaan, ditambah sedikit penjelasan dari Thy membuat saya sungguh terpukau dan cukup betah berkeliling bangunan ini. Tiket masuk ke Citadel untuk wisatawan asing adalah VND 150.000 atau sekitar Rp. 90.000

Jpeg

Tiket masuk Citadel

Setelah puas di Citadel, Thy mengajak saya menuju Thien Mu Pagoda, letaknya sekitar 10 menit naik motor dari Citadel yang juga merupakan pusat kota. Sebelum masuk, Thy mentraktir saya makan Tao pho, makanan manis yang ditaruh di dalam mangkuk, duh saya bingung kalau menjelaskan soal makanan, lihat gambar saja ya, hehe. Thy bercerita kalau rumah neneknya berada di sekitar Pagoda itu, saat kecil pun dia sering sekali bermain-main di Pagoda ini. Pagoda ini agaknya ternyata adalah salah satu ikon penting di Hue bahkan di Vietnam. Saat negara ini terbagi menjadi 2 bagian, Vietnam Utara dan Selatan, kota Hue-yang secara geografis berada di tengah Vietnam- juga terbagi menjadi 2 wilayah, Hue Utara dan Hue Selatan, dan konon kata Thy, Thien Mu Pagoda menjadi semacam kunci, siapa yang berhasil mendudukinya berarti memegang kekuasaan atas seluruh Vietnam. Thien Mu Pagoda berdiri tepat di Perfume River, Sungai yang membelah Kota Hue dan membagi wilayah Utara-Selatan kala itu.

Jpeg

Tao Hu

Jpeg

Di Thien Mu Pagoda

Sekitar pukul 14.00 Thy mengantarkan saya terlebih dahulu  mencari tiket minivan menuju Da Nang esok hari sebelum kami berpisah, saya mencari hostel dan Thy ke tempat kerjanya, kami janji untuk bertemu lagi malam ini, makan malam dan ke Citadel nonton Opening Festival. Saya menemukan hostel tidak jauh dari tempat perwakilan travel tadi, harga dormnya cukup murah, USD 7 saja, sudah include sarapan dan fasilitas Wifi lumayan kencang, AC dan Air Panas, hanya saja, kamarnya berada di lantai 6 dan gak ada lift, kebayang deh capeknya buat naik turun doang.

DCIM101GOPROG1268300.

Kota Hue, dari dorm lantai 6

Tadinya rencana saya adalah menuju ke Tu Duc Tomb dan Objek Wisata lainnya yang lokasinya sekitar 15 km dari kota, namun seperti yang saya bilang tadi, namanya backpacking jadwal bisa saja berubah, dan entah kenapa alih-alih cari persewaan sepeda motor, saya malah keasyikan browsing dan meluruskan badan di hostel sampai sore. Sekitar pukul 4 sore, saya memutuskan berjalan kaki sekitar dan menikmati kota menyusuri Perfume River.

Malam harinya, Thy menjemput saya di Hostel, kami kemudian menuju ke tempat makan yang katanya sangat terkenal di Kota ini, sebelumnya saya telah berkali-kali bilang bahwa saya gak makan babi, dan dia setuju mencarikan makanan yang sesuai. Sesuai rencana, dia juga mengajak beberap muridnya untuk datang makan bersama, dia mengajar bahasa Inggris katanya. Yang membuat saya terkaget-kaget adalah ternyata yang dia maksud murid-muridnya adalah 3 wanita cantik seusia anak kuliahan, alamak, rezeki nomplok nih  hahahaa. Nguyet, Ha and Huong, awalnya mereka cukup kaget karena baru tahu kalau saya bukan orang Vietnam dan tidak bisa bahasa Vietnam, meskipun awalnya malu-malu, mereka mencoba practicing dan bertanya beberapa hal ringan kepada saya, saya pun menjawab dengan perlahan dan berusaha memotivasi mereka agar terus belajar bahasa Internasional, saya cukup kagum dengan Thy yang punya tekad agar remaja-remaja Vietnam dapat berbicara dengan bahasa Inggris agar lebih terbuka dan berpikir maju, jujur saja, selama saya backpackeran di Vietnam, saya merasa kemampuan Bahasa Inggris penduduk di sana cukup payah dibandingkan di Thailand ataupun Kamboja, susah sekali bertanya kepada warga lokal. Makan malam kala itu adalah Daging Sapi yang dimasak bersama ssayur-sayuran, sungguh sangat menyenangkan menikmati hidangan lokal ditemani gadis-gadis cantik itu. 😀

Jpeg

Bersama Thy, Nguyet, Ha, dan Huong

Jpeg

Makan Malam

Setelah makan malam, kami berpisah, saya dan Thy menuju Citadel untuk menonton Pembukaan Festival, jalanan menuju Citadel sangat-sangat macet, lokasi yang merupakan venue acara sangat penuh disesaki warga dan turis, terdapat panggung besar yang berhadapan dengan tribun penonton yang telah penuh. Terdapat beberapa Giant Screen yang menampilkan pertunjukan di atas panggung sana, nampaknya acara pembukaan ini juga ditayangkan di stasiun TV Nasional. Berbagai pertunjukan seperti lagu tradisional, tarian dari dalam dan luar Vietnam mengisi pertunjukan malam itu, puncaknya adalah pesta kembang api, puluhan kembang api membumbung riuh di langit Hue malam itu, sungguh pengalaman yang sangat seru, tidak sia-sia saya mengubah jadwal dan menghabiskan 1 malam di sini, Cam On Thy, Cam On Hue 😀

DCIM101GOPROG1418476.

Pulang dari Festival

DCIM101GOPROG1388446.

Kembang Api